Kamis, 19 Februari 2009

SKALAPRIORITAS

MEMAHAMI SKALA PRIORITAS
By :Aep Nawawi al-Bogory

Apa yang harus didahulukan pada kasus di bawah ini :

Di sebuah pabrik terdapat aturan bahwa buruh pabrik tidak boleh masuk ke dalam ruangan sebelum mengisi absen. Di dalam ruangan terdapat banyak fasilitas diantaranya ruang kerja, Klinik untuk karyawan, kantor serta kamar kecil. Seorang buruh bernama Bang Apes akan mengisi absen, tiba-tiba Ia kejatuhan benda keras hingga berdarah dan pingsan pula . Apa yang harus pertama kali dilakukan ?
Bang Apes dibangunkan/disadarkan untuk mengabsen kemudian ke klinik
Bang Apes dibawa ke klinik di luar pabrik, tidak boleh ke klinik dalam pabrik karena belum absen
Dibawa masuk sekalipun belum absen

Bila mengikuti SOP atau sejenisnya entah aturan yang berlaku, maka Bang Apes mau tidak mau harus mengikuti petunjuk A yaitu Bang Apes dibangunkan/disadarkan untuk mengabsen kemudian ke klinik.

Akan tetapi itu tidak mungkin dan tidak bisa dipaksakan dia harus disadarkan. Bagaimana ternyata tidak sadar-sadar. Dalam kondisi yang sangat darurat, maka yang paling tepat adalah pilihan C dibawa masuk sekalipun belum absent. Apakah itu melanggar aturan. Betul dari sisi aturan itu melanggar, tetapi dari sisi prioritas, harus dilakukan karena menyangkut nyawa manusia.

Contoh lain ketika di perusahaan X sedang diadakan rapat. Pemimpin rapat mengatakan bahwa peserta rapat tidak boleh keluar sampai acara selesai. Pak Yadi menjadi salah satu peserta rapat. Selama satu jam rapat berjalanlancar. Satu jam kemudian perut pak Yadi sakit karena ingin BAB, Ia mules bukan main karena sebelum berangkat makan nasi uduk pedas buatan istinya. Tidak enak kalau tidak dimakan, buatan istri sendiri. Keringat bercucuran karena pules yang semakin hebat. Pelan-pelan ia mendekati pimpinan dan mengatakan ia ingin kebelakang karena mules. Pimpinan menolak, karena sesuai aturan peserta tidak boleh keluar sebelum acara selesai. Akibatnya Pak Yadi harus menahan dengan sekuat tenaga. Tak lama kemudian Pak Yadi terjatuh dan pingsan, dengan aroma tak sedap keluar dari celanannya (maaf agak jorok). Peserta rapat terkejut dan keluar ruangan tanpa ada yang menyuruh keluar termasuk pimpinan. Mereka melanggar aturan tanpa mereka sadari.

Siapa yang salah ? yang salah adalah orang yang tidak belajar memahami skala prioritas. Terlalu kaku dengan aturan yang berlaku, tanpa melihat sisi yang lain. Orang yang memiliki prilaku seperti pimpinan di atas pelan tapi pasti akan ditinggalkan oleh penggemarnya.

Skala prioritas itu penting lebih memahami mana yang perlu didahulukan. Ada empat skala prioritas yang harus dipahami agar kita tidak terjebak pada kekakuan dengan aturan yang kita buat sendiri.

Skala prioritas :
Penting,mendesak
Mendesak, tidak penting
Penting, tidak mendesak
tidak penting, tidak mendesak
Untuk dua kasus diatas bisa masuk kategori tidak penting, tapi sangat mendesak.

Pemimpin yang bijak akan memahami skala diatas sebagai acuan dalam memutuskan perkara. Termasuk di dalamnya kebijakan-kebijakan darurat.

Bisakah kita memahami skala prioritas. Tergantung, tergantung egoisme kemanusiaan dan estetika kehidupan yang dipahami. Sedih rasanya bila ada manusia yang mengaku cerdas tapi tidak memahami skala prioritas seperti di atas.

Tidak ada komentar: