Selasa, 16 Maret 2010

MENSYUKURI KETIDAKTAMPANAN

Oleh : Saepuloh Nawawi

Ketidak tampanan bisa berarti biasa-biasa saja atau jelek. Penilaian yang sangat fisikly sekali, tapi ini realitas. Dalam kehidupan orang selalu melihat fisik sebagai tolak ukur. Percaya atau tidak kesempurnaan wajah (penampilan) akan memberikan gambaran awal performance kita. Bagaimana wajah kita saat ini? Seorang teman mengatakan bahwa kecantikan dan ketampanan itu fleksibel, tetapi jelek itu mutlak. Kasian deh.
Ada yang harus kita syukuri ketika kita tidak merasa sebagai manusia yang tidak tampan atau cantik. Mengapa, mari kita renungkan ungkapan kalimat dibawah ini (kaya apaan aja).
1. Cobalah anda bercermin, tersenyumlah. Ternyata Allah menciptakan kesempurnaan dalam penciptaan kita. Mata yang bisa melihat, telinga yang bisa mendengar, ada bibir, mulut, alis, semuanya. Ciptaan yang Maha Dahsyat. Coba bandingkan dengan makhluk lain yang diciptakan oleh Allah. Beda kan. Bersyukurlah dengan apa yang kita dapatkan.
2. Ada kisah, seorang laki-laki sangat tersiksa karena ketampanannya. Sebelum menikah selalu menjadi rebutan wanita. Godaan yang terberat yang dia hadapi yaitu ketika dirinya seperti magnet yang dapat meluluhlantahkan hati wanita. Banyak wanita yang dia kecewakan. Nyaris terjebak pada lembah dosa dan saat itu menjadi kebanggaan. Seiring waktu Dia merasa selalu diburu, akhirnya tidak bebas dan tidak bisa memilih yang terbaik. Beruntung keimanan masih bersemayam dalam hati yang terdalam, Dia menyesal, kadang kecewa dengan ketampananya. Sampai akhirnya dia memutuskan memilih wanita terbaik dan tidak ingin mengecewakan siapapun. Karena mengecewakan harapan beranti menyakiti hati wanita.
3. Wajah biasa justru harus disyukuri, dengan wajah biasa saja, akan terhidar dari perbuatan yang mengecewakan wanita. Mengapa, karena wajahnya bisa saja. Wanita tentu kurang tertarik dengan hal yang bisa-biasa saja, apalagi bila berwajah jelek atau buruk. Hebatkan, terhindar dari perbuatan dosa dan kita bisa memunculkan kelebihan lain yang tidak melulu terjebak pada wajah atau ketampanan.
4. Sesungguhnya kemulyaan kita tidak ditentukan oleh penampilan. Penampilan memang penting sebagai pelengkap kebaikan. Wajah bisa-biasa yang di topang kemulyaan dan ketulusan saat menyapa, tersenyum, bersahabat akan memunculkan aura ketampanan manusia, Percaya deh. Apa artinya ketampanan dan hanya digunakan untuk menyakiti orang lain, mengecewakan orang lain atau menipu orang lain.

Bagaimana dengan kita, yakinkan saja pada diri sendiri. Bahwa kita makhluk terbaik yang diciptakan Allah. Apapun yang Allah berikan kepada kita harus disyukuri.
Mengapa kita tidak mencoba berterimakasih kepada Allah dengan hal-hal yang kecil. Katakan saja,
”Ya Allah terima kasih, Kau berikan aku wajah yang pantas”
”Ya Allah terima kasih, Kau berikan pasangan yang baik”
”Ya Allah terima kasih, Kau berikan aku pekerjaan yang bisa mencukupi hidupku”
”Ya Allah terima kasih, Kau berikan aku kemampuan untuk membahagiakan orang lain”
”Ya Allah terima kasih, Kau berikan otak yang bisa berpikir”
”Ya Allah terima kasih, Kau berikan motor baru”
”Ya Allah terima kasih, Kau berikan aku kemampuan mengendalikan emosi”

Banyak lagi ucapan terima kasih yang bisa kita ucapkan. Sekecil apapun itu. Mulailah dari sekarang, siapa takut.