Rabu, 10 Desember 2008

sehat loh

Pengajian Akhlak Mulia Center
Ingin Sehat, Berakhlaklah yang Baik

Semarang, CyberNews. Bagi Ustad Ir Djoko Ismanu Herlambang (Danu), akhlak yang baik merupakan hal terpenting dalam kehidupan umat manusia. Berakhlak hendaknya mengacu kepada nilai-nilai Alquran. Sebab akhlak yang diajarkan dalam wahyu itu adalah yang paling sempurna.

Kesimpulan itu tertuang dalam Pengajian Akbar di Masjid Unissula, Semarang, Minggu (25/9). Ratusan pengunjung memadati kegiatan tersebut. Danu merupakan di antara ustad muda yang memiliki kelebihan di bidang pengobatan melalui pendekatan akhlak.

Segala penyakit manusia bisa diteksi melalui akhlak seserang dalam kesehariannya. Dia mengembangkan pendekatan pengobatan tersebut melalui lembaga sosial, Akhlak Mulia Center (AMC) yang beralamat di Jl Babarsari, Yogyakarta.

Lebih lanjut Danu mengemukakan, akhlak yang baik akan terwujud manakala, manusia menyerahkan sepenuhnya sikap dan daya upayanya kepada Allah SWT. Hanya dengan kepasrahan totak kepada Sang Khalik, akan muncul sikap yang tidak arogan, tidak sombong dan selalu menghormati serta berbuat baik kepada sesama.

''Semua orang ingin sehat. Alquran, di dalamnya terdapat segala ilmu yang dibutuhkan di dunia. Bila dokter-dokter juga mau menggunakan pendekatan akhlak Alquran dalam mengobati pasiennya, insya Allah akan terangkat derajat mereka,'' katanya.

Korelasi

Sakit seseorang, kata dia, bisa dilihat dari riwayat perilaku dalam kehidupan. Sesuai surat As- Syuara 30-31, musibah yang menimpa manusia karena kesalahan manusia sendiri. Sesuai penelitian dan pengalaman empirik, terdapat korelasi antara akhlak dan penyakit yang diderita pasiennya.

Orang yang suka marah, kata dia, akan sejak dadanya. Akibatnya, membuat jantung bengkak dan tersumbatnya nadi jantung. Orang yang tak mampu menahan emosi, pada akhirnya didera penyakit berat yang sifatnya kronis. Bahkan, juga sampai pada munculnya penyakit internis berat maupun ringan.

''Orang yang suka menghujat, terserang sariawan. Orang yang tidak sabar, suka emosi, dan marah-marah, mudah terkena penyakit kanker dan jantung bengkak,'' tuturnya.

Untuk itu dia mengajak kepada hadirin agar bisa mengendalikan emosi dan bersabar dalam berakhlak mulia. Tunduk, patuh dan merendahkan hati, tidak hanya saat shalat. Yang menjadi persoalannya adalah, bagaimana sikap seseorang setelah beranjak dari shalat.

''Lapang dada, sabar dan ikhlas, adalah sikap terbaik. Seringkali, perlakuan buruk seseorang, selalu kita membalasnya dengan kasar pula. Inilah sikap yang membuat kita selalu didera penyakit, merasa paling benar dan sombong,'' katanya.

( karyadi/cn05 )

Tidak ada komentar: