Minggu, 15 Juni 2008

manajemen tauladan dalam pendidikan

Oleh : Saepuloh Nawawi

sejauh yang saya tahu Istilah Manajemen tauladan tidake pernah ada. Akan tetapi istilah ketauladanan sudah ada sejak sahabat dan para ulama muslim mengenalkan istilah tauladan dalam pendekatan akhlaq. Saat ini saya agak sedih campur kecewa. ketika dalam lembaga pendidikan tidak ada manajemen tauladan ini.


Saya memahami manajemen tauladan sebagai satu karekter terbaik yang mendarah daging dan bisa menjadi acuan kebaikan oleh siapapun yang melihatnya. Anda setujua !, saya tidak tahu. Teori itu baik, tetapi teori tanpa aplikasi apa artinya.

Mungkin anda pernah melihat seorang pemimpin yang "tidak jelas". Ibarat seorang bos yang meminta anak buahnya untuk mencari alamat seseorang tetapi dia sendiri tidak tahu alamatnya. mirip juga dengan atasan yang menyuruh anda mengerjakan sesuatu dan hanya mengatakan "kerjakan saja, terserah anda". Apa yang anda lakukan.

Peristiwa ini dialami oleh rakan saya, sebut saja namanya faisal. Faisal teman saya ini kebetulan juga bekerja di lembaga pendidikan yang katanya cukup terkenal. kebetulan menjabat sebagai wakil kepala sekolah, bidang akademik. Tetapi hidupnya tidak bahagia. Ketika saya tanya, mengapa yuo murung begitu, kan enak punya jabatan. Dia hanya tersenyum, betul saya punya jabatan, tetapi saya bingung mau mengerjakan apa. Atasan saya sepertinya tidak tahun kedudukannya sebagai pemimpin. lebih senang menyalahkan dari pada memberi contoh. Lebih senang memerintah tapi tidak memberi petunujuk yang jelas. Selama kepemimpinannya tidak punya program. Senangnya hanya duduk dan menikmati jabatan tanpa beban.

Saya hanya bisa mengeleng, kok aada pimpinan kaya gini. Mau dibawa kemana sekolah kalau model pemimpinya begitu.

Lain Faisal lain lagi dengan Andika. Teman saya ini juga dilembaga pendidikan. Aturan mainnya sangat ketat. jam datang dan pulang sudah diatur dalam aturan kekaryawanan. teguran keras akan dialami oleh siapapun yang terlambat. Saya bilang, andika itu hebat. Dia bilang, apanya yang hebat, pimpinan sekolah bahkan yayasan boleh datang sesuka hati. hah. sesuka hati, maksudnya. Ya kalu mau pagi datang pagi, bisa pagi. Kalau mau siang,datang siang. tergantung siapnya. Bahkan ada yang bilang tergantung bangunnya.

Wah ini lebih parah. Untuk disekolah saya di
sekolah dasar al-zahra indonesia tidak begitu. karena diterapkan manajemen tauladan. Pemimimpin dapat menjadi contoh dalam mengelola sekolah.


Jumat, 13 Juni 2008

Al-Zahra Indonesia , Spanduk PAT 0708

PENTAS AKHIR TAHUN & PERPISAHAN KELAS VI

Acara pentas dilaksanakan tanggal 22 Juni 2008. Mulai pukul 07.30 sampai 12,00 WIB. Semoga acara tidak molor. Dilanjutkan dengan pembagian raport di kelas masing-masing.

Spanduk bertemakan "alam sahabatku, tempat hidup matiku". Acara sangat beragam mulai dari pameran karya anak, operet dan penghargaan siswa berprestasi.

Acara paling awal dari kegiatan ini yaitu Perpisahan kelas VI. Dengan seragam perpisahan khas kelas VI SEKOLAH DASAR AL-ZAHRA INDONESIA.